Di era cloud saat ini mungkin penggunaan rsync banyak ditinggalkan, tapi bagi beberapa orang yang tidak ingin ribet mesti daftar di server cloud gratisan maupun membuat sendiri server cloud maka rsync adalah salah satu solusinya terutama jika tidak ingin realtime backupnya.
Baiklah, untuk pertama kali saya akan menjalankan perintah
rsync -azvr –partial -inplace –stats –progress -e ‘ssh -p 2222’ ~/backup/ [email protected]:/home/echo/backup/ >> /var/log/rsync-current.log 2>&1
Sekarang kita akan bahas satu per satu command diatas
- -v : verbose mode
- -a : archive mode, memungkinkan untuk copy semua file dan folder secara rekursif
- -r : recursive, hampir sama dengan -a tapi mode ini akan menyalin/copy semua file dan folder termasuk yang ada di sub direktori.
- -z : Compress file data.
- –partial : option ini akan melanjutkan sinkronisasi jika data sebelumnya putus ditengah jalan, jadi bisa menghemat bandwidth
- –inplace : option ini jika digabung sama –partial maka data yang lama akan dilanjutkan/diupdate tanpa membuat salinan file sebelumnya.
- –progress : akan menampilkan progress dari proses rsync
- -e ‘ssh -p 2222’ : menggunakan akses SSH dengan port 2222
- ~/backup/ : folder source
- [email protected]:/home/echo/backup/ : Alamat folder tujuan dengan user root
- >> : append, data akan ditambahkan
- /var/log/rsync-current.log : output akan dimasukkan kedalam file rsync-current.log
itulah kira-kira penjelasan dari perintah diatas, sebenarnya masih banyak lagu option-option yang bisa digunakan.